Kamis, 29 November 2012

Cukup Dari Sini saja

Senyumnya manis sekali,,,,meski sedikit mahal tapi kunikmati senyum itu...... ( Masih dari Jauh..)

Suaranya Juga sangat renyah,, uuppsss iyaa ringan dan enak didengar ( Masih dari jauh, bukan sedang berbicara padaku)

Suara langkahnya, bernada indah... dengan ketuka sempurna tapi tetap... masih saja enak sekali didengar dan khas ( Masih  dari jauh karena dya berjalan ke arah yang lain )

Cukup dari sini aja aku mengagumimu, tanpa perlu kamu tahu... atau sebenernya kamu sudah tau? tapi hanya saja pura-pura tidak tahu...

Ah Entahlah, aku tetap tersenyum tiap kali mengingat senyum manismu....
Dari jauh, tanpa berani mendekat..
Berbicara tanpa bertatap muka,,,,,,,

Mengagumimu yang indah,
Mensyukuri Nikmat Tuhan karena menciptakan makhluk sepertimu..
yang bisa menghibur hariku, meski cukup beberapa hari saja :)
 
Cukup dari sini saja... :)

 

Senin, 26 November 2012

Nggak Balance!!!

Berusaha tak menyerukan keluhanku pada orang-orang disekelilingku,,

hanya karena aku tak mau membuat mereka merasakan apa yang aku rasa,

Hanya Pada saat nanti aku menyerah,

Pada keadaan dan pada situasi yang semakin rumit...

semakin tidak jelas, dan semakin banyak tuntutan,

Mungkin benar terkadang apa yang mereka keluhkan di sosmed selama ini, 

Tuntutan terlalu banyak tapi Feedback yang diberikan tak sebanding,

Lantas??

Yaaa itulah perusahaan,,

namanya juga ingin dapet untung banyak,meski harus merugikan oranglain.

Tapi semoga ketika nanti aku sudah mampu membuka sebuah lapangan kerja, 

aku tak seperti mereka.

 

Kamis, 01 November 2012

Cerpen : Orang Ketiga

“Mbak sudah tau khan kalau mas yoga itu sudah menikah,saya istrinya. tolong berhenti menganggunya”
Serasa petir menyambar ketika ku dapati sms-sms itu di Hapeku, kenapa setiap cowok yang mendekati aku dan dekat sama aku ternyata sudah memiliki pasangan????? dan anehnya kenapa siiih para kaum adam itu tidak jujur diawal pertemuan dan hubungan ini.
Aku tidak tau ini karma, atau apa. Cuma heran saja kenapa selalu disebut “Orang Ketiga” oleh wanita wanita disekeliling pria pria tersebut.
Sebut saja salah satunya Bernama Yoga, aku mengenalnya awal memasuki bangku kuliah, 3tahun yang lalu.  Awalnya aku tidak terlalu mempedulikan yang namanya cowok karena aku masih trauma, patah hati dengan yang namanya makhluk Pria, tapi entah kenapa seorang Yoga mampu membuatku tertarik padanya.
Sore itu, di kantin kampus aku sedang menunggu hujan reda. Sendiri sambil menikmati kopi hangat,karena aku lupa membawa jas hujan. Tiba-tiba seorang pria tinggi, berkulit kuning resik, berhidung mancung duduk didepanku, mengulurkan tanganya dan memperkenalkan dirinya ( Classic banget sih caranya berkenalan)
“Yoga, kamu Vina khan? Mahasiswa semester1″ Ucapnya
aku hanya tersenyum kagum, tak menyangka cowok secakep ini tau namaku dan ngajak aku berkenalan. Bingung mau jawab apa.
“Gak usah gugup biasa aja, hujan sudah reda aku pulang dulu” ucapnya lanjut belum sempat aku menjawab semua pertanyaanya dya sudah berlalu. dan hilang dari pandanganku. Aku masih tertegun, dan terkejut.
Sejak saat itu, aku selalu mendapati sms smsnya di Handphoneku, ntah darimana dia mendapatkan nomer henponku dan anehnya dia sms  cuma saat jam siang dan tengah malam saja.Dan tak ada rasa curiga saat itu. Smsan dan telponan pun berlanjut setiap harinya hingga kami menjadi sangat dekat.
Mas Yoga tiap pagi mengantarkan aku kekampus setiap aku ada jadwal kuliah meski dya sedang libur, dan menjemputku pulang kuliah,hampir setiap hari. dan itu berlangsung cukup lama Hingga akhirnya kita Jadian. 5 bulan kita jadian semuanya masih baik-baik saja hampir tidak pernah ada pertengakaran, adapun pertengkaran kecil tapi kami selalu bisa mengatasinya, karena mas Yoga orangnya sangat sabar dan seringkali mengalah kalau aku sedang marah. menginjak bulan ke enampun masih belum ada kejanggalan yang aku temui ketika aku bersama dya. Semuanya baik-baik saja, meski dya selalu berpesan “jangan pernah sms sebelum aku sms yah kalau aku pulang,karena aku sibuk bekerja” aku sih gak pernah curiga dan aku turuti saja karena semuanya masih aku anggap wajar.
Sampai bulan ke 7, disinilah awal dari aku mengetahui semuanya. Aku pulang malam karena ada acara dikampus. Karena aku takut, aku merasa aku perlu dijemput maka aku beranikan diri untuk sms mas yoga meski dengan sedikit ragu dan takut mengganggunya.
“Mas,,,,Jemput aku yah. Aku takut pulang kekost sendiri :( ” kira kira seperti itu sms yang aku kirimkan.
5 menit kemudian ada blasan
“Iyaa sayang, mas bakal jemput tunggu yah” itu isi balasan sms dari mas Yoga. dan akupun membalasnya.
“Makasii sayang, ku tunggu yah :*”
2 jam sudah aku menunggunya,tapi Dya tidak kunjung datang. Sedangkan jam sudah menunjukan pukul 22.30 dan kampus makin sepi. aku sudah mencoba menghubunginya tapi telponya tidak aktif, aku bingung tapi aku juga gak tau harus bagaimana. Sampai akhirnya aku pulang bersama teman satu angkatanku si Febry, aku meminta tolong dia untuk menjemputku dikampus, malam itu.
Besoknya masih tidak ada khabar darinya, tidak kutemuinya juga dikampus. kutanya semua temanya tapi mereka tidak ada yang tau. Aku bingung, mau kerumahnya aku gak tau. Aku hanya bisa berharap Dya baik-baik saja.
Sampai hari ke-7 setelah dia menghilang  aku mendapati sebuah sms dari mas yoga “Sorry Vin, tolong jangan hubungi aku lagi. sudah ya” aku mencoba menelponya tapi nomer itu sdah tdak aktif lagi. Aku bingung sekali waktu itu, salah apa aku ama dia? Kenapa dia mendadak seperti itu? bukanya dia yang salah? kenapa justru dia yang seperti ini. Setiap jam aku mencoba menghubungi nomer tersebut, sampai tengah malampun aku masih mencobanya, berharap mas yoga mengaktifkan kembali dan mau menghubungiku. seminggu sudah berlalu, aku sudah lelah dan menyerah karena semuanya sia-sia.
“Mbak, tolong  jangan ganggu Mas yoga yah. Aku istrinya sekarang hamil 9 bulan, gak ada cowok lain yah mbak sampai harus suami orang? ” itu sms yang aku dapat dari nmer mas yoga 2 minggu setelah itu, aku menangis, tapi aku mecoba tegar.Aku mencoba kembali menelpon nomer itu dan benar seorang cewek yang mengangkat telponnya. Aku matikan telpon sebelum sempat wanita ditelpon itu mencaciku lebih kasar lagi. Aku menangis, dan masih tidak percaya. 
Esoknya mas Yoga datang ke kostku, dan menceritakan semua. dan bilang kalau dya ingin mengakhiri hubungan kami, dya mengakui kalau ternyata dya sudah beristri dan kini istrinya tengah hamil tua. Aku hanya orang Ketiga dalam hubunganya selama ini…….